Perigi_ setiap tahun di masyarakat stunting merupakan penyakit yang sering di derita oleh Bayi balita yang berusia 0-2 tahun, sehinga sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan jasmani, walaupun setiap tahunnya pemerintah Desa menganggarkan untuk pemberian makanan tambahan untuk sasaran yang stunting. "setiap tahhun selalu kita anggarkan, dan kita spesialkan untuk pencegahan stunting" ucap Kades Perigi. tidak hanya itu penanganan untuk pencegahan stunting benar-benar di perhatikan secara serius, sehingga sejak dalam menentukan usia pernikahan pemdes perigi selalu menyarankan pada usia yang maksimal baik secara agama maupun secara negara, demi dapatnya keturunan yang sehat.
Perlu juga di ketahui apa itu stunting kemudian bagaimana cara pencegahannya, Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek, jauh dari rata-rata anak lain di usia sepantaran. Tanda-tanda stunting biasanya baru akan terlihat saat anak berusia dua tahun. Stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan, disebabkan oleh asupan makanan ibu selama kehamilan yang kurang bergizi. Akibatnya, gizi yang didapat anak dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran.
Di samping itu, stunting bisa terjadi akibat asupan gizi saat anak masih di bawah usia 2 tahun tidak tercukupi. Entah itu karena tidak diberikan ASI eksklusif atau MPASI (makanan pendamping ASI) yang diberikan kurang mengandung zat gizi yang berkualitas, termasuk zink, zat besi, serta protein.
Sebenarnya mencegah stunting sudah bisa dilakukan sejak masa kehamilan. Kuncinya tentu dengan meningkatkan asupan gizi ibu hamil dengan makanan yang berkualitas baik. Zat besi dan asam folat adalah kombinasi nutrisi penting selama kehamilan yang dapat mencegah stunting pada anak ketika ia dilahirkan nanti. Berikut cara mencegah terjadinya stunting pada anak.
Membiasakan Pola Makan Sehat
Bagi seorang calon ibu, asupan gizi saat bayi masih dalam kandungan merupakan hal yang tidak kalah penting untuk mengurangi risiko stunting pada anak. Karena itu, sang calon ibu juga harus memperhatikan asupan nutrisinya dengan baik saat hamil. Cara lainnya yaitu pemenuhan gizi di awal perkembangan anak pada 1.000 hari pertama. Salah satunya adalah dengan pemberian ASI eksklusif untuk sang buah hati di 6 bulan awal dan bisa juga dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun. Namun, jangan lupa juga untuk memberikan makanan pendamping ASI yang bergizi dan seimbang.
Pola makan dengan gizi yang seimbang ini perlu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah dalam satu porsi makan diisi oleh sayuran dan buah-buahan, setengahnya lagi diisi oleh sumber protein (hewani atau nabati) dengan proporsi lebih banyak dari sumber karbohidrat.
Pola Asuh yang Baik
Hal yang tidak kalah penting yaitu faktor perilaku, salah satunya adalah keluarga sebagai tempat pertama tumbuh kembang anak. Orangtua yang baik adalah mereka yang memahami edukasi perkembangan kesehatan anak sejak masa kehamilan. Hal ini mencakup pemenuhan gizi saat hamil, serta memeriksakan kandungan empat kali selama masa kehamilan. Pemberian hak anak untuk mendapatkan kekebalan melalui imunisasi juga hal yang tidak boleh dilupakan. Psikologis dan mental sang ibu juga perlu dijaga agar stabil. Maka dari itu, kerja sama ibu dan ayah untuk tetap harmonis pun tak kalah penting dalam tumbuh kembang anak.
Kebersihan Air dan Sanitasi
Kebersihkan berkaitan erat dengan kesehatan. Lingkungan yang bersih mampu menjaga kekebalan tubuh anak, sehingga terhindar dari infeksi. Salah satunya adalah dengan menyediakan sanitasi dan air bersih. Ciri-ciri air bersih adalah tidak berbau, jernih, terasa tawar, dan tidak mengandung zat kimia.
Contoh hidup sehat ialah sesederhana membiasakan anak untuk cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan. Hal ini sebagai tindakan tidak langsung untuk mencegah anak menderita infeksi yang merupakan salah satu penyebab stunting.
Membaca dan Memahami Ilmu Kesehatan
Apapun cara pencegahan yang kamu ketahui tidak akan bisa dilakukan dengan mudah jika orangtua tidak memiliki informasi dan pemahaman yang baik tentang kesehatan, salah satunya tentang stunting. Pemahaman baik tentang stunting akan mampu memberikan orangtua kesadaran arti pemenuhan gizi bagi anak. Di era teknologi saat ini, informasi kesehatan ini bisa kita dapatkan dengan mudah melalui internet ataupun buku. Maka dari itu, kegiatan membaca bisa menjadi cara sederhana bagi orangtua untuk memahami stunting.
Sudah menjadi sebuah keharusan bagi para orangtua untuk berbagi informasi tentang stunting pada lingkungan sekitarnya. Pasalnya, efek jangka panjang dari stunting mampu mengganggu kualitas kecerdasan anak yang berdampak terhadap rendahnya sumber daya manusia Indonesia.
by : SID perigi